Sejarah peradaban islam

Pengertian Sejarah


Kata “Sejarah” berasal dari bahasa arab “syajaratun” , artinya pohon. Apabila digambarkan secara sistematik, sejarah hampir sama dengan pohon, memiliki cabang ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah silsilah, kisah, hikayat yang berasal dari bahasa arab (Mas’ud, 2014).

Sejarawan muslim Ibnu Khaldun mendefinisikan, sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat, seperti keliaran, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang revolusi pemberontakan oleh segolongan rakyat melawan golongan yang lain dengan akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat bermacam macam; tentang bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai penghidupannya, maupun dalam bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan dan pertukaran; dan pada umunya, tentang segala perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri….”(Mas’ud, 2014).

Pengertian sejarah lainnya adalah yang tersusun dari serangkaian peristiwa masa lampau keseluruhan pengalaman manusia. Dari beberapa pengertian sejarah di atas dapat diketahui bahwa sejarah itu adalah ilmu pengetahuan yang berusaha melukiskan tentang peristiwa masa lampau umat manusia yang disusun secara kronologis untuk menjadi pelajaran bagi manusia yang hidup sekarang maupun yang akan datang. Itulah sebabnya, dikatakan orang bahwa sejarah adalah guru yang paling bijaksana (Nasution, 2013: 3).

Sejarah ditulis dan dijadikan sebagai gambaran atau sebagai guru yang memberikan penunutun. Alquran antara lain menjelaskan kisah-kisah sebagai tauladan (uswatun hasanah) untuk dijadikan dasar pertimbangan bagi umat manusia dalam setiap tindakan maupun sikap. Ada kalanya sejarah merupakan laporan, teguran, yang lembut dan keras bagi umat manusia yang membacanya; menjadi suatu yang mengecewakan atau merugikan agar tidak terulang lagi.

Oleh karena itu, sejarah tersebut hendaknya diinterpretasikan ke dalam zaman sekarang apakah sesuai atau tidak sebagai bahan pertimbangan untuk berpegang pada sejarah. Sejarah Islam sangat arat dengan Islam sebagai agama penuntun, maupun petunjuk bagi umat Islam sehingga Islam dalam sejarah memberikan arti lebih penting bahkan menentukan kehidupan umat manusia. Peranan agama dalam kehidupan manusia mempunyai arti sebagai peraturan dalam kehidupan, baik kehidupan dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, sejarah islam yang sebenarnya berpangakal dan bersumber dari Alquran dan hadis. Karena din mempunyai arti mendalam yang lebih daripada hanya yang dapat dicakup dalam agama, igama atau ugama.

Dengan demikian, pengertian Sejarah Peradaban Islam adalah keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam dari sutu waktu ke waktu lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai sekarang (Mas’ud, 2014).

  Pengertian Peradaban


Kata peradaban adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah. Juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan Kebudayaan. Padahal istilah peradaban dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah. Peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks. Jadi kebudayaan mencakup juga peradaban, tetapi tidak sebaliknya, sebab peradaban dipakai untuk menyebut kebudayaan yang maju dalam bentuk ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dalam pengertian kebudayaan direfleksikan kepada masyarakat yang terkebelakang, bodoh, sedangkan peradaban terefleksikan kepada masyarakat yang sudah maju (Sari, 2015: 3).

Islam

 

Islam memang berbeda dengan agama lain. Islam bukan kebudayaan, akan tetapi menimbulkan kebudayaan. Kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam.7 Landasan “peradaban Islam” adalah “kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya, sementara landasan “kebudayaan Islam”adalah agama Islam. Jadi agama Islam melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Tuhan (Nasution, 2017: 4).

Pengertian sejarah peradaban islam adalah kejadian-kejadian masa lampau yang merupakan produk budaya yang di hasilkan oleh orang-orang islam di bawahnaugan pemerintah islam. Atau sikap khusus yang berangkat dari dasar dan nilai-nilaiajaran islam. Sejarah peradaban islam tidak hanya berupa peninggalan-peninggalanmasa lampau. Melainkan juga pemikiran-pemikiran masa lalu yang masih ada dan bisakita pelajari saat ini (Ndi, 2012).

Peradaban Islam memiliki tiga pengertian yang berbeda. Pertama, kemajuandan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam mulaidari periode Nabi Muhammad Saw. sampai perkembangan kekuasaan sekarang; kedua,hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesusasteraan, ilmu pengetahuan dan kesenian; ketiga, kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperanmelindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup kemasyarakatan (Masita, 2016).

Diskursus kebudayaan dan Peradaban

Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-Islamiyah.Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan Islam. “Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebgaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata “kebudayaan”dan “peradaban”. Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalamseni, sastra, religi dan moral, maka peradaban terrefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi.

Suatu peradaban ditunjukkan dalam gejala-gejala lahir, misalnya Memilikikota-kota besar, masyarakat telah memiliki keahlian di dalam industri (pertanian, pertambangan, pembangunan, pengangkutan dsb), memiliki tertib politik dan kekuasaan,dan terdidik dalam kesenian yang indah-indah. Adapun kebudayaan diartikan bersifatsosiologis di satu sisi dan antropologis di sisi lain. Istilah kebudayan (culture) padadasarnya diartikan sebagai cara mengerjakan tanah, memelihara tumbuh2an, diartikan pula melatih jiwa dan raga manusia. Dalam latihan ini memerlukan proses danmengembangkan cipta, karsa, dan rasa manusia. Maka culture adalah civilization dalamarti perkembangan jiwa (Masita, 2016).

Hubungan Al-Quran Dan Hadits Dengan Peradaban



Dalam proses sejarah, ulama dalam berbagai generasi berusaha menangkapkan maksud Allah yangterdapat dalam kitab-Nya. Oleh karena itu, ulama menentukan berbagai cara dalammemahami maksud-maksud Allah. Karena banyaknya cara yang digunakan oleh ulamadalam memahami Al-Quran, ulama kemudian dikelompokkan kedalam berbagai aliransesuai dengan kecenderungan. Dalam memahami Al-Quran, sebagian ulama cenderung pada pendekatan kualitas keutamaan struktural.Prosedur penafsiran Al-Quran merupakan produk pemikiran ulama dalam rangkamemahami kandungan makna Al-Quran. Oleh keran itu, ia dapat disebut sebagai “kebudayaan” karena produk pemikiran ulama (manusia). Disamping itu, ia pun dapat disebut sebagai peradaban karena prosedur tersebut termasuk maju (terutama dari segi semangat memahami dan menjalankan kitab suci) dan dilakukan oleh ulama pada jamannya. Akan tetapi, sebagian umat islam tidak sreg (keberatan) apabila ilmu quran(ulum quran) disebut sebagai kebudayaan atau peradaban.

Menurut Nuchcolis Madjid, agama dan budaya adalah dua bidang yang dapatdibedakan tapi tidak dapat dipisahkan. Agama bernilai mutlak, tidak berubah menurut perubahan waktu dan tempat. Tetapi budaya, sekalipun berdasarkan agama, dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Sementara kebanyakan budaya berdasarkan agama, namun tidak pernah terjadi sebaliknya, agama berdasarkan budaya.Oleh karena itu, agam adalh primer, dan budaya adalah sekunder. Budaya dapat berupaekspresi hidup keagamaan (Masita, 2016).

Metodologi Penulisan Sejarah

Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekamandan peninggalan masa lampau. Rekontruksi yang imaginative dari masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh prose situ disebut historiografi(penulisan Sejarah) (Mas’ud, 2014).

 1.Metode Penggalian sejarah.

a.     Metode lisan (interview), yaitu dalam pelacakan suatu obyek sejarah dilakukandengan interview.

b.     Metode Observasi, dalam metode ini obyek sejarah diamati langsung. Jadimetode observasi merupakan metode pengumpulan data, yakni penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera terhadap kejadian yang dapat langsung ditangkap.

c.     Metode Dokumenter, metode ini berusaha mempelajari secara cermat danmendalam segala catatan atau dokumen tertulis.

d.     Biografi, Merupakan sejarah tentang perjalanan hidup seseorang. Misalnya biografi Ki Hajar Dewantoro, Soeharto dan lain sebagainya (Masita, 2016). 

Metode Penulisan Sejarah

Adapun dalam penulisan sejarah, metode yang dapat digunakan adalah metode

a.     Metode Deskriptif, dengan metode ini digunakan untuk menggambarkanadanya peradaban Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai agamasamawi yang dibawa Nabi Muhammad yang berhubungan dengan peradabandiuraikan sebagaimana adanya dengan tujuan untuk memahami yangterkandung dalam sejarah tersebut.

b.     Metode Komparatif, metode ini merupakan metode yang berusahamembandingankan sebuah perkembangan peradaban Islam dengan peradabanIslam lainya. Dalam metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islamdikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalamwaktu serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu.

c.     Metode Analisis Sintesis, metode ini melihat sosok peradaban Islam lebihkritis, ada analisis bahasan yang lebih luas serta kesimpulan yang spesifik (Masita, 2016).

Daftar Pustaka

Arya Ndi. “Sejarah Peradaban,” 2012.

Masita. “Pengantar Sejarah Peradaban Islam.” Universitas Muhammadiyah Pare-Pare, 2016.

Sulthon Mas’ud. “Sejarah Peradaban Islam.” Universitas  Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Tarbayah Dan Keguruan Surabaya, 2014.

Syamruddin Nasution. Sejarah Perkembangan Peradaban Islam. Riau: Asa Riau (CV. Asa Riau), 2017.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Peradaban Islam 2 (UAS) : Kerajaan Islam Zaman Penjajahan Belanda