UAS ILMU MANTIQ : JURNAL 2
Kritik Jurnal 2
Nama : Hasna Marwa Kamilatuzzahra
Kelas : 2 A IAT
NIM : 20211576
JURNAL 2
Judul : “Wayang Kulit
Sebagai Media Dakwah Ki Anom Suroto”
Penulis : Alip Nuryanto
dan Saepullah
1.
Definisi
Dalam jurnal yang berjudul “Wayang Kulit Sebagai Media Dakwah Ki
Anom Suroto” terdapat pengertian dari media dakwah yaitu “Media
dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk
mencapai keberhasilan di dalam berdakwah.” pada halaman 159 di jurnal tersebut.
Menurut saya pengertian tersebut mudah dimengerti dan sudah memenuhi
persyaratan definisi. Syarat-syarat definisi yaitu : pertama, definisi tidak
boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi kata yang didefinisikan.[1]
Kedua, definisi tidak boleh menggunalan bentuk negative, dengan menggunakan
kata “tidak” atau “bukan”. Ketiga, definisi tidak boleh menyebutkan konsep
dalam rumusan. Yang terakhir definisi tidak boleh menggunakan kata kiasan, atau
kata-kata yang mengandung arti ganda/bias.[2]
2.
Proposisi
Dalam jurnal ini terdapat kalimat “Wayang kulit merupakan budaya
yang telah menjadi idola bagi masyarakat Kota Surakarta” pada pendahuluan paragraf
kedua. Kalimat ini bisa benar atau salah. Karena tidak setiap orang
mengidolakan wayang kulit terlebih pada zaman sekarang ini dimana teknologi
semakin canggih dan lebih banyak menyita perhatian publik khususnya para generasi
muda seperti remaja dan anak-anak. Sehingga eksistensi wayang terkikis oleh
perkembangan zaman.
Pernyataan bisa benar dan bisa salah seperti ini disebut proposisi
kategorik. Proposisi kategorik adalah proposisi yang predikatnya menerangkan
subjek tanpa syarat. Proposisi kategorik terdiri atas hubungan dua term sebagai
subjek dan predikat serta dapat nilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk
pengiyaan atau pengingkaran.[3]
3.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dibuat dalam jurnal ini menggunakan penelitian dan
fakta-fakta yang didapat dari hasil observasi. Sumber data penelitian ini
adalah sejarah kehidupan Ki Anom Sastro. Sumber data juga diperoleh dari studi
dokumen, wawancara, dan observasi, yang berkaitan dengan sejarah Ki Anom
Sastro. Serta bersumber dari referensi yang mendukung, seperti artikel-artikel,
jurnal-jurnal, buku-buku yang berhubungan dengan topik pembahasan. Teknik Pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi
dokumen.
Observasi berfokus kepada sejarah kehidupan Ki Anom Sastro dan
pengaruhnya terhadap pementasan wayang bernuansa dakwah Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah sebagai sebuah kisah.[4]
Karena kesimpulan dibuat berdasarkan fakta-fakta dan hasil
penelitian, maka ini disebut dengan generalisasi. Generalisasi adalah proses
penarikan kesimpulan berdasarkan pengamatan terhadap fakta-fakta atau
contoh-contoh khusus atau pernyataan-pernyataan sebelumnya yang telah
dibuktikan kebenarannya secara deduktif.[5]
Comments
Post a Comment